Sukses Berpuasa Saat Menyusui


Marhaban Yaa Ramadhan.
Alhamdulillah bulan yang penuh rahmat dan ampunan telah datang. Pada bulan ini umat Islam diwajikan menjalankan Ibadah puasa dari waktu fajar sampai tenggelamnya matahari selama satu bulan penuh. Lalu apakah ibu menyusui juga diwajibkan berpuasa?
Berikut ini akan saya bahas tentang apa saja yang perlu disiapkan oleh ibu menyusui yang ingin berpuasa dan apa saja yang perlu diketahui terkait berpuasa bagi ibu menyusui.

Tinjauan Syari’at Tentang Berpuasa Bagi Ibu Menyusui
Ibu hamil dan menyusui adalah dua macam ‘udzur dibolehkannya meninggalkan puasa. Alhamdulillah Islam memberikan kelongaran (ruhksah) bagi ibu menyusui yang mengkhawatirkan kesehatannya dan bayinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah meringankan separuh shalat dari musafir, juga puasa dari wanita hamil dan menyusui.”

Allah Ta’ala berfirman,
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin” (QS. Al Baqarah: 184).

Allah Ta’ala berfirman,
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S. Al-idak Baqarah: 185).

Beberapa Ulama berpendapat ibu menyusui digolongkan dimasukan dalam kondisi sakit, dan beberapa yang lain menggolongkan ibu menyusui dalam kondisi yang berat menjalankan puasa.
Namun tidak ada pertentangan bahwa ibu yang menyusui yang sehat diperbolehkan berpuasa.
Lalu apa konsekuensi syariat bagi Ibu yang tidak berpuasa karena mengkawatirkan kesehatannya dan atau bayinya?

Ulama berbeda pendapat dalam hal ini, dan ada beberapa pendapat:
1.   Mengqadha puasa saja setelah setelah menyusui
2.   Hanya membayar fidyah saja
3.   Mengqadha dan juga sekaligus membayar fidyah

Pada kesempatan ini saya akan membahas,
Fatwa Tarjih Muhammadiyah tentang membayar puasa ramadhan.
Dari Surat Al Baqarah ayat 184 -185 dapat diambil kesimpulan tentang beberapa golongan yang mendapat keringanan tidak menjalankan puasa Ramadhan. Tetapi dibebankan kepada mereka untuk mengganti puasa yang ditinggalkan. Adapun golongan tersebut adalah:
1.     Orang yang memiliki uzur sementara. Yaitu orang sakit dan bepergian. Mereka wajib mengganti puasa dengan qadla, atau berpuasa dihari lain di luar bulan ramadhan. Golongan ini disamakan dengan wanita haid, yang wajib mengadla puasa.
2.     Orang yang memiliki uzur tetap untuk berpuasa maka ia wajib mengganti dengan membayar fidyah, tidak perlu mengganti dengan puasa (qadla). Yang termasuk golongan ini diantaranya adalah orang usia lanjut, orang yang sakit menahun, pekerja berat seperti kuli tambang dan kuli pelabuhan, supir angkutan jarak jauh, serta ibu hamil dan menyusui.  
Sumber: http://www.fatwatarjih.com/2012/01/bayar-fidyah.html

Pendapat lain tentang cara mengganti puasa bagi ibu menyusui dapat dibaca di link berikut:

Dari beberapa pendapat tersebut silahkan ibu memilih mana yang lebih kuat pendapatnya dan lebih menenangkan hati.

Tinjauan Medis Tentang Berpuasa Bagi Ibu Menyusui



Beberapa hal yang ingin saya tekankan terkait puasa dan menyusui :
(saya salin dari Postingan mba Lianita Prawindarti di Grup AIMI Pusat)
  1.  Jika memutuskan mencoba berpuasa, baca dulu informasinya agar mendapatkan gambaran apa saja yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari demi kelancaran proses menyusui selama puasa. Niat dan keyakinan adalah penting, tapi antisipasi dan persiapan juga tidak kalah penting.
  2. Kata kuncinya: "tidak memaksakan diri". Perhatikan sinyal-sinyal yang dikirimkan tubuh ibu dan tubuh bayi. Ingat bahwa kondisi fisik Anda dan ibu lain berbeda. Tingkat aktivitas tiap individu berbeda. Faktor eksternal yang dihadapi juga berbeda (misalnya: bayangkan ibu-ibu yang tinggal di Eropa atau negara 4 musim lain dan bulan puasa jatuh pada musim panas, mereka harus berpuasa lebih dari 15 jam setiap hari). Begitu juga kondisi bayi Anda dan bayi yang lain. Tidak perlu ragu untuk berhenti puasa dahulu jika kondisi fisik ibu dan/atau bayi mulai tidak mendukung.
  3. Tidak main main dengan asupan Anda, konsisten menjaga kualitas dan kuantitas asupan. Ini yg kadang sulit dilakukan. Apalagi kalau di rumah tak ada yg membantu mengurus rumah dan bayi (apalagi kalau ada kakaknya juga). Kadang kalau ibu sibuk dan kemudian kelelahan yg sering dikorbankan adalah makan. Makan telat, malas makan, atau makan seadanya yg penting makan. Padahal agar lancar puasa, asupan harus lebih diperhatikan.
  4. Kembali ke poin kedua. Jangan memaksakan diri berpuasa karena tekanan keluarga/ lingkungan. Jangan memaksakan diri berpuasa hanya agar tidak dicemooh lingkungan. Jangan memaksakan diri berpuasa karena teman2 kita (atau para member grup ini banyak yang kuat puasa saat menyusui). Jangan memaksakan diri, apapun alasannya. Tidak perlu berkecil hati jika Anda ternyata tidak sanggup melakukannya atau bayi Anda tidak memungkinkan kondisinya. Ingat, Islam bukanlah agama yg menyulitkan umatnya.
  5.  Jika Anda mempersiapkan ASIP untuk cadangan selama Anda berpuasa, tetap susui bayi Anda saat siang juga. Jangan karena ingin agar puasa Anda tidak batal, si kecil hanya diberi ASIP dan tidak disusui langsung. Ingat bahwa produksi ASI Anda sangat bergantung pada seberapa sering ASI dikeluarkan. Jadi tetaplah memerah secara rutin dan menyusui sesuai kehendak bayi. ASIP untuk cadangan saat puasa berguna untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan yang berlangsung mendadak, seperti saat growth spurts/percepatan pertumbuhan.
  6. Sebaiknya tidak juga menambal kebutuhan asupan bayi dengan sufor selama berpuasa. Hentikan dulu puasanya jika Anda merasa tidak mampu dan benahi asupan Anda. Pemberian sufor justru akan semakin mengurangi produksi ASI Anda.

 Beberapa Tips dan Trik Berpuasa Saat Menyusui
  1. Konsumsi Menu gizi seimbang. Menjaga asupan kalori tambahan 500kal sehari. dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.
  2. Tetap makan 3 kali sehari, saat berbuka, sebelum tidur dan saat sahur.
  3. Konsumsi Karbohidrat kompleks saat sahur sehingga ibu tidak udah lapar selama berpuasa. Karbohidrat kompleks lebih lama dicerna sehingga bisa menunda rasa lapar.
  4. Perbanyak konsumsi cairan saat malam hari. Kekurangan cairan akan berpengaruh kepada kuantitas ASI. Kombinasikan antara air putih, jus, susu dll. Hindari minuman yang bersifat diuretik (menstimulasi kandung kemih) seperti kopi, teh, minuman berenergi dan minuman berkarbonasi.
  5. Istirahat yang cukup dan kurangi aktifitas yang tidak perlu. Supaya tidak terlalu lemas hindari aktifitas yang bisa menguras energi, seperti berbelanja keperluan lebaran. Ibu bisa meminta bantuan dari keluarga dekat atau lakukan sebelum ramadhan.
  6. Persiapkan ASI Perah. ASI perah digunakan sebegai cadangan untuk keperluan mendadak seperti saat bayi mengalami growth spurt (percepatan pertumbuhan). Tetap susui bayi secara langsung sesuai perintaan untuk menjaga produksi ASI.
  7. Ibu yang bekerja tetap memerah secara rutin untuk menjaga produksi ASI, syukuri berapapun hasil perahan.
  8. Minum suplemen jika diperlukan. Suplemen yang kaya akan zat besi sangat membantu ibu agar lebih kuat ketika berpuasa. Konsultasikan dengan nakes terkait suplemen yang sebaiknya dikonsumsi.

Piring Makan Menu Gizi Seimbang

Contoh Makanan Sumber Karbohidrat Kompleks
 
 Hentikan berpuasa jika mengalami salah satu diantara tanda darurat berikut:
Ibu 
1.     Merasa sangat haus (terutama pasca menyusui/memerah)
2.     Urine/ air seni berwarna pekat (kuning tua/cokelat) serta bau yang tajam.
3.     Merasa sangat pusing dan berkunang-kunang, apalagi jika pusing tidak hilang setelah ibu beristirahat.
4.     Sakit kepala, dan merasa sakit dibeberapa bagian tubuh. 
5.     Demam/ diare

   Bayi 
1.     Frekuensi BAK bayi sudah kurang dari 6 kali per 24 jam, warna urine bayi juga mulai pekat 
2.     Ada gejala2 dehidrasi lain pada bayi, seperti mulut yang kering, bayi terlihat sangat lemas, kulit tidak lentur,  dsb. 
3.     Bayi kelihatan gelisah seharian, rewel atau berperilaku di luar kebiasaan normalnya. 
4.     Bayi mengalami diare atau demam yang mana membutuhkan extra asupan ASI agar tidak dehidrasi, terutama di masa ASIX.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi pengetahuan awalan sebagai persiapan berpuasa bagi ibu menyusui. 
Happy Breastfeeding 😊

Infografis tentang tips berpuasa saat menyusui, yang dibuat oleh AIMI Lampung






Comments